Senin, 26 April 2021

Bisnis Internasional Assessing - Analysis Market and Entry Mode


Source: Google Image

Analisis Pasar Asing
1.      Menilai pasar alternatif
2.      Mengevaluasi biaya masing-masing, manfaat, dan risiko memasuki masing-masing
3.      Pilih mereka yang terus paling potensial untuk masuk atau ekspansi
  1. Faktor-faktor dalam Menilai Peluang Pasar Baru
  1. Produk-pasar dimensi
  2. Produk utama pasar-perbedaan
  3. Struktural karakteristik pasar produk nasional
  4. Analisis pesaing
  5. Potensi target pasar
  6. Relevan tren
  7. Penjelasan perubahan
  8. Sukses faktor
  9. Pilihan Strategis
  10. Mengekspor
Keuntungan
Keuangan relatif rendah eksposur
Izin masuk bertahap pasar
Memperoleh pengetahuan tentang pasar lokal
Hindari pembatasan investasi asing
Kekurangan
Kerentanan terhadap tarif dan hambatan nontarif
Logistik kompleksitas
Potensi konflik dengan distributor
Motivasi untuk Mengekspor
  1. Motivasi Proaktif: menarik perusahaan ke pasar luar negeri sebagai akibat dari peluang yang tersedia di sana
  2. Motivasi reaktif: mendorong perusahaan ke pasar luar negeri karena kesempatan menurun di pasar domestik
Bentuk Mengekspor
  1. Tidak langsung mengekspor
  2. Langsung mengekspor
  3. Intracorporate transfer
  4. Perizinan
Keuntungan
  1. Rendah risiko finansial
  2. Murah cara untuk menilai potensi pasar
  3. Hindari tarif, NTB, pembatasan investasi asing
  4. Lisensi menyediakan pengetahuan tentang pasar lokal
Kekurangan
  1. Terbatas peluang pasar / laba
  2. Ketergantungan pada lisensi
  3. Potensi konflik dengan lisensi
  4. Kemungkinan pesaing menciptakan masa depan
Waralaba
Keuntungan
  1. Rendah risiko finansial
  2. Murah cara untuk menilai potensi pasar
  3. Hindari tarif, NTB, pembatasan investasi asing
  4. Menjaga kontrol yang lebih dibandingkan dengan lisensi
  5. Franchisee memberikan pengetahuan pasar lokal
Kekurangan
  1. Terbatas peluang pasar / laba
  2. Ketergantungan pada franchisee
  3. Potensi konflik dengan waralaba
  4. Kemungkinan pesaing menciptakan masa depan
  5. Khusus Masuk Mode
  6. Kontrak Manufaktur
  7. Kontrak Manajemen
Kontrak Manufaktur
Keuntungan
  1. Rendah risiko finansial
  2. Meminimalkan sumber daya dikhususkan untuk manufaktur
  3. Memfokuskan sumber daya perusahaan pada unsur-unsur lain dari rantai nilai
Kekurangan
  1. Mengurangi kontrol (dapat mempengaruhi kualitas, pengiriman jadwal, dll)
  2. Mengurangi potensi belajar
  3. Potensi masalah PR
Kontrak Manajemen
Keuntungan
  1. Memfokuskan sumber daya perusahaan di daerah atas kontrak
  2. Minimal keuangan eksposur
Kekurangan
  1. Potensi kembali dibatasi oleh keahlian kontrak
  2. Tidak sengaja dapat mentransfer pengetahuan eksklusif dan teknik untuk contractee
Turnkey Proyek
Keuntungan
  1. Memfokuskan sumber daya perusahaan pada bidang keahliannya
  2. Hindari semua risiko jangka panjang operasional
Kekurangan
  1. Risiko finansial
  2. Biaya overruns
  3. Konstruksi risiko
  4. Penundaan
  5. Masalah dengan pemasok

A.    ENTRY MODE
Tahapan-Tahapan Dalam Memasuki Bisnis Internasional. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut:
1.      Ekspor Insidentil.
2.      Ekspor Aktif
3.      Penjualan Lisensi
4.      Franchising
5.      Pemasaran diluar Negeri
6.      Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Penjelasan
1.      EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENTAL EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk kedalam dunia bisnis internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil.
2.      EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu
3.      PENJUALAN LISENSI (LICENSING)
Tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima
4.      FRANCHISING
Tahap berikutnya mrupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan disuatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangannya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya.
Kelebihan :
a.       Manajemen sistem yang sudah teruji.
b.      Memiliki nama yang sudah terkenal dan populer
c.       Performance Record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Kekurangan :
a.       Biaya tinggi untuk mendapatkan Franchise.
b.      Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Franchitor.
c.       Sangat dipengaruhi oleh kegagalan dari bentuk Franchise lain.
5.      PEMASARAN DI LUAR NEGERI
Bentuk ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu dinegara asing (Home Country).
6.      PRODUKSI DAN PEMASARAN DI LUAR NEGERI (TOTAL INTERNASIONAL BUSINNES)
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap “ produksi dan pemasaran luar negeri “ Tahap ini juga disebut sebagai “ Total Internaional Business” Bentuk inilah yang menimbulkan MNC atau Multy National Corporation yaitu perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya lalu melakukan prosese produksi di Negeri itu, kemudian menjual hasil produksinya itu di Negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsure positif bagi Negara sedang berkembang karena dalam bentuk ini Negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya Negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya.
B.     HAMBATAN BISNIS INTERNASIONAL
1.      Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Pelaksanakan bisnis internasional memiliki hambatan yang jauh lebih besar ketimbang di pasar  domestik. Negara lain pasti punya kepentingan tersendiri untuk menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Selain itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan  negeri sendiri. Oleh karena itu, ada beberapa hambatan dalam memasuki bisnis internasional yaitu:
a.       Batasan Kuota Dan Tarif Bea Masuk
Batasan kuota dalam bisnis internasional adalah apabila ada suatu negara yang tidak memperbolehkan transfer barang dalam jumlah yang besar. Sementara tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.
b.      Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya/Cultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun tulis.  Pengaruh sosial budaya dalam bisnis internasional contohnya: Indonesia sebagai Negara berpenduduk mayoritas Islam, pasti menolak kehadiran Perusahaan Internasional yang menjual makanan haram,  semisal babi. Selain itu dalam hal busana, Perusahaan fashion tidak akan memasarkan produk bikini dan pakaian terbuka lainnya karena tidak cocok dengan kultur masyarakat Indonesia yang berpakaian sopan dengan cirri khas busana yang tertutup.
c.       Kondisi Politik Dan Hukum/Perundang-Undangan:
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis antar kedua Negara tersebut. Ketentuan hukum ataupun perundang-undangan yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis  internasional. Contoh: Saat demokrasi terpimpin, Indonesia cenderung berpihak pada blok timur,  sehingga kedekatan Indonesia dengan Cina dan Rusia menyebabkan renggangnya hubungan Indonesia dengan negara blok barat dalam berbagai hal termasuk perdagangan barang ke dan dari negara blok barat.
d.      Hambatan operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional, antara lain :
-          Transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Keadaan ombak besar yang mengganggu perjalanan kapal laut ataupun kondisi cuaca yang mempengaruhi lalu lintas pengiriman barang melalui udara adalah salah satu contoh masalah transportasi  penghambat kegiatan pengiriman barang sementara waktu. Keadaan dapat lebih gawat apabila barang yang dikirim adalah barang yang cepat berada dalam kondisi tidak layak semisal ikan.  Waktu pengiriman barang yang tidak sesuai terkadang membuat Negara yang dituju langsung meng-cancel pembelian tersebut.
-          Peraturan atau kebijakan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha melindungi industri-industri di dalam negeri agar tidak disaingi oleh industri-industri dari luar negeri yang masuk ke dalam negara tersebut. Contohnya: ada proteksi atas barang-barang Cina yang berupa industri alat-alat tulis untuk tidak masuk ke dalam pasar Indonesia, sehingga Perusahaan alat-alat tulis buatan Indonesia dapat lebih laris di pasar lokal, selain itu pemerintah biasanya memberi pinjaman untuk pengembangan usaha kepada  perusahaan tersebut sehingga suatu saat dapat bersaing di pasar internasional.
-          Perbedaan tingkat upah
Dapat dicontohkan apabila ada perusahaan multinasional yang dalam perluasan usahanya ke suatu Negara, memberikan upah kepada karyawannya  terlalu kecil dikarenakan berbagai hal semisal kurs mata uang.
2.      Hambatan Perdagangan Internasional
Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan.
Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara yang
melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.

a.       Perbedaan Mata Uang Antarnegara.
Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
b.      Kualitas Sumber Daya yang Rendah.
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Karena jika sumber daya manusia rendah,
maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.

c.       Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar.
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar.

Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.

d.      Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara.
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
e.       Terjadinya Perang.
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat
f.        Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional.
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya.

Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

1 komentar:

Please submit your additional comment or something, thank you !