Senin, 26 April 2021

Kunci Sukses Online Marketing di Marketplace: Peran Kepercayaan dan Persepsi Positif dari Konsumen

Kunci Sukses Online Marketing di Marketplace: Peran Kepercayaan dan Persepsi Positif dari Konsumen

Source: BisnisUKM

Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan ekonomi besar yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal untuk menghasilkan digitalisasi di setiap aspek kehidupan. Jual beli online merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi informasi. Proses jual beli tradisional membutuhkan pertemuan antara penjual dan pembeli. Namun, sistem belanja online hadir dan dinilai lebih efisien karena menghemat waktu dan efektif ketika pelanggan berbelanja.

Dengan menjelajahi hanya satu e-commerce, konsumen dapat berpindah antar toko untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan tanpa menghabiskan waktu bepergian dari satu toko ke toko lainnya. Pembelian online juga tidak dibatasi waktu dan tempat. Transaksi dengan e-commerce dapat dilakukan 24 jam sehari dalam minggu yang berbeda dibandingkan saat berbelanja di toko offline yang dibatasi oleh jam toko.

Selain itu, e-commerce juga menawarkan keunggulan lain seperti kemudahan mencari variasi produk dan perbandingan harga. Konsumen dapat memilih berbagai jenis produk dengan berbagai merek yang disediakan oleh e-commerceE-commerce menjadi tempat berbelanja yang tepat karena konsumen dapat menemukan produk yang sama dengan harga yang lebih murah dengan membandingkan berbagai website secara bersamaan. Banyaknya program promosi yang ditawarkan oleh e-commerce sesuai dengan konsumen yang sensitif terhadap harga.

Keraguan konsumen melakukan pembelian secara online karena kurangnya kepercayaan pada sistem online. Itu karena pembelian online tidak dapat bertemu pembeli dan melihat barang yang dibeli. Ketidaksukaan konsumen dalam berbelanja online karena konsumen tidak dapat menyentuh dan merasakan atau mencoba produk yang akan dibeli. Ketidakpastian dan risiko yang terlibat dalam transaksi online menempatkan kepercayaan sebagai faktor penting dalam bisnis online. Masalah privasi dan kepercayaan dapat menghalangi konsumen untuk melakukan pembelian online. Beberapa kekhawatiran konsumen seperti kebocoran informasi pribadi, penipuan uang, kualitas produk tidak sesuai, dan pengiriman yang gagal.

Kepercayaan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan dalam sistem online. Kurangnya kepercayaan akan mempengaruhi sikap belanja online konsumen. Kepercayaan membantu konsumen dalam membangun ekspektasi yang baik. Kurangnya kepercayaan akan mempengaruhi sikap konsumen dalam berbelanja online.

Manfaat yang dirasakan merupakan faktor yang dipertimbangkan konsumen saat melakukan pembelian online. Ketika konsumen mempersepsikan manfaat yang diperoleh setelah melakukan pembelian secara online, maka mereka akan memiliki sikap yang positif terhadap sistem online. Proses pengambilan keputusan atas perilaku konsumen online biasanya diawali dengan kesadaran akan situasi yang akan berdampak positif pada mood dan diakhiri dengan keputusan untuk membeli dan membeli kembali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap konsumen terhadap belanja online. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengalaman ketika berbelanja. Kepercayaan dianggap sebagai sikap konsumen ketika belanja online. Mengukur sikap dalam berbelanja online sangat penting karena sikap berdampak positif terhadap niat berbelanja online. Kepercayaan dan manfaat berperan penting dalam meningkatkan sikap positif konsumen terhadap belanja online.

Penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap belanja online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi manfaat dan kepercayaan merupakan faktor pendorong sikap konsumen dalam melakukan pembelian secara online. Manfaat yang dirasakan dalam penelitian ini juga berfungsi sebagai mediator dalam pengaruh kepercayaan terhadap sikap. Kepercayaan merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam sikap terhadap belanja online.

Sikap konsumen terhadap sistem belanja online dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat kepercayaan konsumen. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam sistem online dimana penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung, kepercayaan memiliki peran yang signifikan dalam mengurangi risiko ketidakpastian. Toko online harus menjaga dan meningkatkan kepercayaan konsumen agar muncul sikap positif pada konsumen. Sikap positif akan mendorong pembelian secara online.

Kepercayaan konsumen terhadap sistem online dapat dibangun dengan pelayanan prima yang diberikan oleh toko online. Toko online harus menyediakan apa yang diinginkan konsumen mengikuti apa yang telah dijanjikan. Review dan product view pada halaman website harus benar-benar nyata. Perbedaan antara apa yang diperoleh konsumen dengan apa yang dijanjikan oleh toko online akan berakibat fatal. Hal tersebut dapat menyebabkan konsumen memiliki sikap negatif terhadap sistem online.

Tampilan website yang mudah diakses dan dioperasikan harus diperhatikan oleh toko online untuk membangun kepercayaan konsumen. Dengan kepercayaan yang tercipta, diharapkan konsumen dapat merasakan kemudahan melakukan pembelian dengan menggunakan sistem online. E-commerce juga perlu menjelaskan secara detail bagaimana melakukan transaksi dengan aman dalam sistem online. Karena kepercayaan konsumen yang baru mengadopsi belanja online akan sangat bergantung pada kelengkapan informasi dan kemudahan prosedur dalam menyediakan transaksi online. Hal tersebut akan mengurangi resiko ketidakpastian dan kegagalan dalam berbelanja online. Jenis sistem pembayaran yang ditawarkan dan keamanan transaksi keuangan juga harus diperhatikan. Misalkan konsumen mendapatkan sistem pembayaran yang menurutnya aman dan terpercaya. Sikap positif akan muncul pada konsumen untuk tertarik menggunakan sistem online untuk membeli produk atau jasa yang diinginkan.

 

Referensi

1)     Wren, D. A., & Bedeian, A. G. (2020). The evolution of management thought. John Wiley & Sons.

2)     Miyatake, K., Nemoto, T., Nakahari, S., & Hayashi, K. (2016). Reduction in consumers’ purchasing cost by online shopping. Tenerife.

3)     Vasić, N., Kilibarda, M., & Kaurin, T. (2019). The influence of online shopping determinants on customer satisfaction in the Serbian market. Journal of theoretical and applied electronic commerce research14(2), 70-89.

4)     Mutaz, M. Al-Debei, Mamoun N. Akroush, Mohamed Ibrahiem Ashouri, (2015)" Consumer attitudes towards online shopping: The effects of trust, perceived benefits, and perceived web quality. Internet Research25(5), 707-733.

5)     Styles, A. K., & Tennyson, M. (2007). The accessibility of financial reporting of US municipalities on the Internet. Journal of Public Budgeting, Accounting & Financial Management.

6)     Hoyer, W. D., & Ridgway, N. M. (1984). Variety seeking as an explanation for exploratory purchase behavior: A theoretical model. ACR North American Advances.

7)     Trijp, H. C. V., Hoyer, W. D., & Inman, J. J. (1996). Why switch? product category–level explanations for true variety-seeking behavior. Journal of marketing research33(3), 281-292.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please submit your additional comment or something, thank you !