Tampilkan postingan dengan label Marketing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Marketing. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Oktober 2021

STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) BERBASIS VARIAN: Konsep Dasar dan Aplikasi dengan Program SmartPLS 3.2.8 dalam Riset Bisnis


Surabaya, 29 October 2021. Structural Equation Modeling (SEM) adalah teknik analisis statistik multivariat yang digunakan untuk menganalisis hubungan struktural. Teknik ini merupakan kombinasi dari analisis faktor dan analisis regresi berganda, dan digunakan untuk menganalisis hubungan struktural antara variabel terukur dan konstruksi laten. Metode ini lebih disukai oleh peneliti karena memperkirakan ketergantungan ganda dan saling terkait dalam satu analisis. Dalam analisis ini digunakan dua jenis variabel yaitu variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen setara dengan variabel dependen dan sama dengan variabel independen.

Kapan Menggunakan PLS-SEM (dan Kapan Tidak)

Rambut dkk. (2019), hal. 5: "Peneliti harus memilih PLS-SEM:

  • ketika analisis berkaitan dengan pengujian kerangka teoretis dari perspektif prediksi;
  • ketika model struktural kompleks dan mencakup banyak konstruksi, indikator dan/atau hubungan model;
  • ketika tujuan penelitian adalah untuk lebih memahami kompleksitas yang meningkat dengan mengeksplorasi perluasan teoritis dari teori-teori yang sudah mapan (penelitian eksplorasi untuk pengembangan teori);
  • ketika model jalur mencakup satu atau lebih konstruksi yang diukur secara formatif;
  • ketika penelitian terdiri dari rasio keuangan atau jenis artefak data yang serupa;
  • ketika penelitian didasarkan pada data sekunder/arsip, yang mungkin tidak memiliki dasar yang komprehensif atas dasar teori pengukuran;
  • ketika populasi kecil membatasi ukuran sampel (misalnya penelitian bisnis-ke-bisnis); tetapi PLS-SEM juga bekerja sangat baik dengan ukuran sampel yang besar;
  • ketika masalah distribusi menjadi perhatian, seperti kurangnya normalitas; dan
  • ketika penelitian membutuhkan skor variabel laten untuk analisis tindak lanjut."
Berikut ini ebook yang menjadi panduan untuk memahami praktek aplikasi SmartPLS berbasis versi 3.2.8.

STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) BERBASIS VARIAN: Konsep Dasar dan Aplikasi dengan Program SmartPLS 3.2.8 dalam Riset Bisnis
Rahmad Solling Hamid, S.E., M.M dan Dr. Suhardi M Anwar, Drs., M.M
Penulis: Rahmad Solling Hamid, S.E., M.M dan Dr. Suhardi M Anwar, Drs., M.M
Editor: Abiratno, Sofa Nurdiyanti, Dra. Annis Diniati Raksanagara, M.Si.
Desainer isi: Ahmad Nashir
Desainer Sampul: Fachmy Casofa
Cetakan 1, Juni 2019
ISBN: 978-602-53911-7-0

Diterbitkan oleh
PT Inkubator Penulis Indonesia
(Institut Penulis Indonesia)
Anggota Ikapi DKI Jakarta No. 541/DKI/2017
Jalan Kramat Raya (Kompleks Ruko Maya Indah No. 5H), Senen,
Jakarta Pusat
Telp. (021) 390923
pos-el: institutpenulis.id@gmail.com
www.institutpenulis.id

Berikut link download:


Terima kasih atas kunjungannya, semoga membantu!

Selasa, 27 April 2021

Ebook Services Marketing (Pemasaran Jasa) Integrating Customer Focus Across the Firm - Valarie A. Zeithaml Mary Jo Bitner Dwayne D. Grembler 17th Edition FULL PDF FREE

 


Source: Google Image

Apa itu Pemasaran Jasa?

Pemasaran jasa menurut definisi berbeda dari pemasaran umum. Ketika Anda menjual layanan, pada dasarnya Anda memberi tahu audiens Anda: beli sesuatu yang tidak akan pernah Anda miliki sendiri. Jadi, lalu apa yang sebenarnya Anda jual? Anda menjual pengalaman.

Pemasaran jasa adalah cabang pemasaran khusus. Pemasaran jasa muncul sebagai bidang studi terpisah pada awal 1980-an, menyusul pengakuan bahwa karakteristik unik jasa memerlukan strategi yang berbeda dibandingkan dengan pemasaran barang fisik. Biasanya, layanan dibeli berdasarkan nilai yang dirasakan yang akan mereka berikan. Dari sudut pandang pembeli, tingkat kompetensi keterampilan itu sendiri tidak terlalu penting, melainkan hasil akhir yang dihasilkan oleh keterampilan tersebut.

Misalnya, kampanye iklan online dapat dioptimalkan secara manual oleh seorang ahli atau dengan alat teknologi. Selama hasil dari kedua tindakan tersebut sama, layanan akan mengatakan "pengoptimalan periklanan online".

Sebagai hasil dari didefinisikan sebagai nilai, pemasaran layanan berarti Anda perlu membangun tingkat kepercayaan yang tinggi dengan audiens Anda, agar mereka merasa cukup nyaman untuk menandatangani kontrak dan mempercayai Anda untuk memegang keterampilan yang diperlukan untuk memberikan nilai yang dijanjikan. Pemasaran layanan biasanya mengacu pada layanan bisnis ke konsumen (B2C) dan bisnis-ke-bisnis (B2B), dan mencakup pemasaran layanan seperti:

  1. jasa telekomunikasi
  2. layanan keuangan
  3. semua jenis perhotelan
  4. waktu luang pariwisata
  5. layanan hiburan
  6. jasa persewaan mobil
  7. layanan perawatan kesehatan
  8. layanan profesional dan layanan perdagangan

Selain itu, memberikan layanan biasanya mencakup tingkat interaksi manusia yang lebih tinggi, dibandingkan dengan transaksi satu kali saat membeli produk (terutama jika dibeli secara online). Tentu saja itu tidak sepenuhnya akurat, karena layanan termasuk dalam setiap transaksi, namun, ketika berbicara tentang layanan sebagai produk, interaksi dan proses kerja jauh lebih menonjol dan dianggap sebagai bagian dari nilai yang diharapkan pelanggan.

👉👉👉 Deskripsi Singkat Pemasaran Jasa Zeithaml, Bitner & Grembler Edisi 17 👈👈👈

Pemasaran Layanan Zeithaml memperkenalkan pembaca pada peran penting yang dimainkan layanan dalam perekonomian dan masa depannya. Layanan mendominasi ekonomi maju dunia, dan hampir semua perusahaan memandang layanan sebagai hal penting untuk mempertahankan pelanggan mereka. Edisi ketujuh mempertahankan fokus manajerial dengan memasukkan contoh dan strategi perusahaan untuk menangani masalah di setiap bab, menekankan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan strategi layanan untuk keunggulan kompetitif di seluruh industri.

Referensi dan contoh penelitian baru di setiap bab mencakup peningkatan cakupan contoh model bisnis baru seperti Airbnb, Uber, OpenTable, Mint / Intuit, dan lainnya, di samping penekanan yang lebih besar pada teknologi, pemasaran digital dan sosial, Big Data, dan analitik data sebagai a layanan. Kasus yang lebih panjang telah dihapus dari 7e. Lihat Daftar Isi dan Fitur di bawah untuk informasi lebih lanjut.

Source of original article:

  1. Service Marketing Tips & Tactics For 2021
  2. Services Marketing: Integrating Customer Focus Across the Firm 7th Edition

Dapatkan Ebooknya FULL PDF FREE 👇👇👇

Senin, 26 April 2021

Apa itu TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)? Ini yang kamu harus tau!


Source: Google Image

LATAR BELAKANG
Dewasa ini banyak perusahaan diseluruh dunia berlomba-loba dalam hal penelitian dan pengembangan (research & Development) berkaitan dengan produk yang bernilai tambah terhadap konsumennya. Hal ini mutlak dilakukan karena, tuntutan persaingan dan keadaan ekonomi dunia yang mengharuskan mereka harus meningkatkan kualitas dan produktivitas agar bisa bertahan dan tumbuh dalam industri yang dijalani. Isu utama berkaitan dengan pengendalian biaya, memepertahankan tingkat produktivitas tinggi, menanggapi perubahan kebutuhan dan ekspektasi konsumen dan perbaikan kualitas yang berkelanjutan. Dalam hal ini Total Quality Management (TQM), Six-Sigma, ISO 9000 menjadi metode yang banyak digunakan. Melalui metode dalam TQM, perusahaan dapat menentukan strategi jangka panjang berkaitan dengan perbaikan yang berkelanjutan pada sektor yang menjadi kelemahan perusahaan. Beberapa metode yang digunakan seperti Leadership, Customer Focus, dll. Kemudian dikombinasi untuk memperoleh strategi terbaik sesuai dengan bentuk dan kebutuhan perusahaan. Berdasarkan pada ketiga jurnal yang menjadi referensi, dijelaskan bahwa baik dalam industri otomotif di India, kesehatan di Arab Saudi, dan retailing di Thailand peran TQM sangat penting berkaitan dengan bagaimana produk dapat memberikan outcome yang maksimal bagi konsumen, penigkatan kualitas dan perbaikan kinerja perusahaan. Dalam hal ini membuktikan bahwa TQM menjadi mutlak digunakan bagi pelaku bisnis di berbagai sektor dalam meningkatkan bukan hanya produktivitas dan jmlah konsumen tapi bagaimana produk tersebut bernilai tambah sekaligus dengan biaya produksi yang rendah.

TQM THEORY
1)      TQM
Total Management System atau disingkat dengan TQM adalah suatu sistem  manajemen kualitas yang berfokus pada Pelanggan (Customer focused) dengan melibatkan semua level karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan (secara terus-menerus). TQM ini menggunakan strategi, data dan komunikasi yang efektif untuk meng-integrasikan kedisplinan kualitas ke dalam budaya dan kegiatan-kegiatan perusahaan. Singkatnya, TQM adalah pendekatan manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang melalui Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction). Dalam TQM semua anggota  organisasi atau karyawan perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan serta budaya dimana mereka bekerja sehingga menghasilkan kualitas terbaik dalam Produk dan Layanan yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan kepuasan pelanggan.
8 Elemen Pokok TQM (Total Quality Management)
Terdapat 8 Elemen Pokok dalam Sistem Manajemen TQM (Total Quality Management). Kedelapan elemen pokok tersebut diantaranya adalah:
1.      Fokus pada Pelanggan (Customer Focussed)
Pelanggan merupakan pihak yang menentukan apakah kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan atau tingkatan kualitas yang diinginkannya. Apapun yang dilakukan oleh sebuah organisasi/perusahaan seperti pelatihan karyawan, perbaikan proses, penggunaan mesin canggih ataupun adopsi teknologi terbaru yang pada akhirnya Pelangganlah yang menentukan apakah upaya-upaya yang dilakukan tersebut bermanfaat atau tidak.
2.      Keterlibatan Karyawan secara keseluruhan (Total Employee Involvement)
Karyawan merupakan sumber daya perusahaan yang penting dalam mencapai tujuan yang direncanakannya. Oleh karena itu, keterlibatan karyawan secara keseluruhan dapat mendukung perusahaan dalam melakukan peningkatan proses dan kualitas yang berkesinambungan yang kemudian menghasilkan produk dan layanan yang terbaik untuk pelanggannya. Dalam pemberdayaan karyawan, diperlukan pelatihan dan peningkatan terhadap keterampilan karyawan dalam mengerjakan tugasnya.
3.      Pemusatan perhatian pada Proses (Process-centered)
Perhatian pada peningkatan proses merupakan pondasi dasar dalam sistem manajemen TQM. Proses merupakan serangkaian langkah-langkah yang dimulai dari penerimaan INPUT dari supplier (internal maupun eksternal) dan meng-transformasi-nya menjadi OUTPUT yang akan dikirimkan ke pelanggan (internal maupun Eksternal).
4.      Sistem yang Terintegrasi (Integrated System)
Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu perusahaan yang membentuk departementalisasi secara vertikal maupun horizontal. Semuanya memerlukan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik agar visi, misi, strategi, kebijakan, tujuan dan  sasaran perusahaan dapat dikomunikasikan dengan baik dan jelas kepada semua karyawan.
5.      Pendekatan Strategi dan Sistematik (Strategy and Systematic Approach)
Salah satu bagian yang penting dalam Manajemen Kualitas adalah pendekatan Strategi dan Sistematik dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan. Proses tersebut biasanya disebut dengan Perencanan Strategi ataupun Manajemen Strategi yang melakukan perumusan dan perencanaan strategi dalam mengintegrasikan konsep kualitas ke dalam Strategi Perusahaan secara keseluruhan.
6.      Peningkatan yang berkesinambungan (Continual Improvement)
Peningkatan yang berkesinambungan mendorong perusahaan untuk melakukan analisis dan menciptakan cara-cara yang lebih bersaing dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi harapan semua pihak yang berkepentingan.
7.      Keputusan berdasarkan Fakta (Fact-based decision making)
Untuk mengetahui sejauh mana kinerja suatu perusahaan, diperlukan data untuk mengukurnya. TQM mewajibkan perusahaan tesebut untuk mengumpulkan dan melakukan analisis data secara berkesinambungan agar keputusan ataupun kebijakan yang diambil benar-benar akurat dan tepat sasaran. Dengan adanya data, kita dapat menarik kesimpulan berdasarkan kejadian ataupun hasil sebelumnya.
8.      Komunikasi (Communications)
Dalam operasional sehari-hari, perusahaan pasti akan mengalami perubahan baik perubahan dalam strategi, kebijakan, jadwal maupun metode pelaksanaan. Perubahan tersebut perlu dikomunikasikan dengan baik kepada semua karyawan yang bersangkutan. Komunikasi yang baik juga akan menimbulkan motivasi dan semangat kerja dalam mencapai tujuan perusahaannya.
2)      SIX-SIGMA
Six Sigma merupakan salah satu konsep atau metode untuk membangun keunggulan dalam persaingan melalui peningkatan proses bisnis dengan mengurangi atau menghilangkan penyimpangan terhadap proses bisnis yang ada. Konsep Six Sigma diperkenalkan oleh Mikel Harry dan Richaed Shroeder dalam bukunya yang berjudul Six Sigma The Breakthrough Management Strategy Revolution The World’s Top Corporation.Menurut konsep Six Sigma, kualitas adalah suatu bentuk usaha peningkatan nilai untuk pelanggan maupun perusahaan di dalam seluruh aspek hubungan usaha. Antara konsep Six Sigma dengan Total Quality Management (TQM) terdapat perbedaan yang mendasar, yaitu pada Total Quality Management (TQM), fokusnya adalah peningkatan operasional individual pada proses yang tidak berhubungan. Sedangkan pada Six Sigma peningkatan terjadi pada seluruh operasional proses bisnis. Tujuan dari Six Sigma tidak hanya mencapai level Sigma tertentu saja tetapi lebih pada peningkatan kemampuan perusahaan. Six Sigma akan berupaya untuk memperhatikan kesesuaian antara kinerja produk atau jasa yang dihasilkan dengan kebutuhan pelanggan.
METODOLOGI SIX SIGMA
Untuk melakukan peningkatan terus menerus menuju target Six Sigma dibutuhkan suatu pendekatan yang sistematis, berdasarkan ilmu pengetahuan dan fakta (systematic, scientific and fact based) dengan menggunakan peralatan, pelatihan dan pengukuran sehingga ekspektasi dan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi (Simon, 2005). Saat ini terdapat dua pendekatan yang biasa digunakan dalam Six Sigma, yaitu:
1.      DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control)
Metodologi DMAIC digunakan saat sudah terdapat produk atau proses di perusahaan, namun belum dapat mencapai spesifikasi yang ditentukan oleh pelanggan.
a.       Define, menentukan tujuan proyek dan ekspektasi pelanggan.
b.      Measure, mengukur proses untuk dapat menentukan kinerja sekarang atau sebelum mengalami perbaikan
c.       Analyze, menganalisa dan menentukan akar permasalahan dari suatu cacat atau kegagalan.
d.      Improve, memperbaiki proses menghilangkan atau mengurangi jumlah cacat atauu kegagalan.
e.       Control, mengawasi kinerja proses yang akan datang setelah mengalamai perbaikan.
2.      DMADV (Define, Measure, Analyze, Design and Verify)
Metodologi DMADV dapat digunakan pada tempat / perusahaan yang belum terdapat produk maupun proses atau pada perusahaan yang sudah memiliki produk maupun proses dan sudah dilakukan optimisasi (menggunakan DMAIC ataupun metode yang lain) namun tetap saja tidak bisa mencapai level spesifikasi yang ditetapkan berdasarkan pelanggan atau sigmalevel.
a.       Define, menentukan tujuan proyek
b.      Measure, mengukur dan memutuskan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan
c.       Analyze, menganalisa beberapa proses pilihan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
d.      Design, merancang proses secara terperinci yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
e.       Verify, menguji kemampuan dan kekuatan hasil rancangan agar sesuai dengan kebutuhan pelangga
METODOLOGI PENELITIAN
Dari ketiga jurnal tersebut menggunakan Kuesioner yang disebar di tempat yang sudah menjadi tempat penelitian dengan jumlah responden sesuai kebutuhan peneliti, kemudian hasil kuesioner tersebut akan diolah menggunakan aplikasi IBM SPSS dan AMOS kemudian output tersebut dienterpretasikan dan dapat ditarik hasil serta kesimpulannya. Berikut penjelasannya :
1)      Implementation of Self Assessment Evaluation for Total Quality Management: A Case Study of Retail Sectors in Thailand
Penelitian melibatkan 5 modern dan 100 tradisional retail (50 toko yang maju dan 50 toko dalam pengembangan) di Thailand yang dipilih sebagai sampel untuk pra-evaluasi dari Self Assessment berdasarkan kriteria yang disiapkan peneliti sebagai berikut :
Major criteria
Score
1
2
3
4
5
1.  Leadership and clustering
1.1  Leadership and clustering
1.2  Friendly environments and corporate social responsibility





2.  Strategic policy
2.1  Development of strategic policy for competitive efficiency
2.2  Implementation of strategic policy





3.               Customer and marketing
3.1  Customer servicing and countermeasure for complaint
3.2  Customer relationship and satisfaction





4.  Information system and analysis
4.1  Data collection, evaluation and analysis
4.2  Implementation of information system management





5.  Human resource
5.1 Education, training and development concerning quality
5.2  Happiness, motivation and award system
5.3 Unique and innovative strategy concerning utilization of human resource as organization culture





6. Business management and supply chain
6.1  Develop and design of novel product process and servicing
6.2  Measurement, standardization and utilize information system
6.3  Innovative approach to quality assurance of product and servicing





7.  Logistic management
7.1  Unique logistic process and management
7.2  Management of retail shop in interior and overall performances





8.  Safety, health/sanitation and environment
8.1  Management of health/sanitation and environment
8.2  Safety risk assessment and fire warning system





9. Business results
9.1  Customer satisfaction results
9.2  Cash flow and marketing results
9.3  Human resource and management results
9.4  Competitive efficiency results





1 = Strongly weakness; 2 = Weakness; 3 = Neither weakness nor competitiveness; 4 = Competiveness; 5 = Strongly competitiveness
2)      Implementation of total quality management in hospitals, Kingdom of Saudi Arabia
Penelitian menggunakan kuesioner yang di berikan kepada 332 perawat yang berasal bidang pemerintahan, militer, univertas dan lembaga kursus. Data yang diperoleh diola menggunakan SPSS kemudian data dianalisis, dienterpretasikan kemudian dapat diperoleh hasil dan kesimpulan penelitian.
HASIL PENELITIAN
1.      Implementation of Self Assessment Evaluation for Total Quality Management: A Case Study of Retail Sectors in Thailand
Hasil dari self evaluation di pasar modern, tradisional yang maju dan retail yang sedang dalam perkembangan dibandingkan melalui kriteria yang ditetapkan. Proses adopsi an validasi dari Self Assessment adalah proses yag sangat penting yang menjadi aturan tetap dalam merealisasikan perbaikan secara berkelanjutan di berbagai sektor. Secara keseluruhan, perbaikan secara berkelanjutan, terobosan, dan standarisasi bermanfaat di awal penerapan TQM. Self-Assessment evaluation, on the job trainig, implementasi dan standarisasi merupakan tugas penting dan metode yang efektif dalam menigkatkan daya saing dari tradisional retail di Thailand.


2.      Implementation of total quality management in hospitals, Kingdom of Saudi Arabia
Dari hasil pengolahan data, diperoleh hasil penyebaran kuesioner terhadap 332 perawat dari berbagai sektor seperti pemerintahan, militar, universitas dan lembaga kursus menunjukan bahwa sebanyak 70% varians penerapan TQM bisa dicapai dengan mengikuti kaidah TQM secara utuh. Kaidah atau prinsip tersebut yaitu continues improvement, teamwork, training, top management commitment, and customer focus. Continues Improvement merupakan faktor yang paling signifikan menunjukan hasil dalam penerapan TQM dalam industri Rumah Sakit di Arab Saudi. Jadi, dalam industri kesehatan atau Rumah Sakit, dimana usaha yang dilakukan fokus membangun pondasi yang dapat menginspeksi dan menjaga kualitas pada pelayanan terbaik dalam pelayanan kesehatan.
KESIMPULAN
Pengadopsian dan penerapan TQM dan Lean Manufacturing menjadi dua isu penting yang saling berkaitan satu sama lain. Ketika perusahaan  fokus pada perubahan pasar kaitannya dengan keinginan, kebutuhan dan permintaan konsumen, maka perusahaan berusaha untuk merespon hal tersebut dengan memproduksi produk dengan biaya produksi yang rendah dan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Sehingga  mampu mengasilkan ,produk dengan kualitas tinggi dengan biaya rendah. Dalam  hal ini, Lean Manufacturing memiliki peran penting dalam proses produksi. Namun, isu lain yang menjadi perhatian  ketika Lean Manufacturing bisa diterpakan, bagaimana perusahaan mampu mengkombinasi dengan manajemen kualitas yang baik sehingga perusahaan mampu bertahan dan maju dalam persaingan bisnis. Dalam hal ini TQM menjadi pelengkap dari Lean Manufacturing yang telah diadopsi. Jadi, TQM dan Lean Manufacturing bukan metode atau sistem yang berjalan sendiri, namun keduanya saling melengkapi dan menjadi senjata dalam menghadapi persaingan bisnis sehingga bisnis menjadi efektif dan efisien.


Aplikasi Konsep Pemasaran VolksWagen Group

Product  and Marketing Concept of
VOLKSWAGEN GROUP


Source: Google Image
Company Profile VolksWagen Group
Volkswagen Group merupakan salah satu group produsen otomotif yang membawahi beberapa Brand kenamaan dunia seperti VolksWagen, Audi, Bently, Bugatti, Lamborgini, Man dll. VolksWagen Group didirikan pada tanggal 28 Mei 1937 oleh Partai Buruh Jerman National Socialist Deutsche Arbeitfront yang didesain oleh Ferdinand Porsche dengan disponsori oleh Adolf Hitler dan bermarkas di Wolfburg, Jerman.
 VolksWagen Group merupakan salah satu produsen otomotif  terbesar di dunia dengan pencapaian fantastis dalam segi penjualan yang selalu bertengger dalam tiga besar produsen mobil terbesar di dunia lainnya seperti Toyota Motor Corporation (TMC) asal Jepang dan General Motor (GM) asalah Amerika Serikat.  Seperti dilansir situs http://oto.detik.com Titel produsen mobil terbesar di dunia selalu menjadi sorotan. Produsen otomotif yang selalu ada di 3 besar adalah General Motors (GM), Toyota (TMC) dan Volkswagen (VW).
Tahun 2013 lalu, Toyota berhasil memegang tahta tersebut. Dilansir laman Autoevolution, Sabtu (10/1/2015) untuk tahun 2014 lalu memang belum ada rilis resmi yang menyebutkan Volkswagen (VW) berhasil merebut tahta produsen mobil terbesar dari Toyota. Tapi berdasarkan data yang ada, VW lebih unggul dibanding kompetitornya. Menurut data yang ada, Volkswagen Group sepanjang tahu 2014 lalu berhasil menjual mobil sebanyak 9.919.305, sedangkan Toyota hanya 9.818.609 atau turun 2,3 persen dari tahun sebelumnya. Sementara GM hasilnya tahun 2014 lalu tidak memuaskan. GM hanya menjual mobil sebanyak 8.017.844 unit atau turun 0,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena GM banyak dirundung maslah recall. Hal ini menjadi sejarah dunia otomotif bagi produsen kenamaan eropa tesebut sebagai produsen terbesar di dunia saat ini.

Kajian Teori
Di dalam konsep pemasaran terdapat lima (5) konsep pemasaran yang terdiri dari Productions, Product, Marketing, Selling, Social Marketing (holistic)Concepts. Hampir seluruh perusahaan di dunia baik yang skala kecil maupun besar, produk barang atau jasa pasti akan memiliki konsep pemasaran yang dianutnya. berikut penjelasan sederhana mengenai ke 5 konsep pemasaran tersebut :
  1. Productions Concept adalah salah satu konsep pemasaran dimana korporat fokus pada volume produksi yang tinggi, jumlah produk yang tersedia secara massal, tersebar di berbagai daerah dan konsumen mudah mendapatkannya. Contohnya produk kebutuhan sehari-hari yang sering kita pakai seperti sabun mandi, pasta gigi, beras, dll.
  2. Product Concept adalah salah satu konsep pemasaran yang diadopsi oleh korporat dalam fokus menciptakan produk yang berkualitas dan konsumen telah mengetahui kualitas (preferensi produk) secara baik. contohnya produk gadget yang paling mudah kita jumpai. meskipun terlihat sama sebagai alat komunikasi di jaman sekarang, tapi jika kita lihat terdapat keunikan dan karakteristik setiap vendor dalam menghadirkan produk mereka, 
  3. Source seperti Apple Inc dengan produk superior iPhone, iPad, Macbook, MacPro, dll. Pertanyaannya adalah kenapa Apple superior ? lihat saja, produk yang ekslusif dengan harga belasan juta, UI yang sangat menarik, teknologi keamanan tingkat tinggi iCloud dan banyak lagi, sehingga jangan kaget jika ada orang disekitar kita yang memiliki iPhone bakal terlihat "kaya" karena efek Brand Power Apple.
  1. Marketing Concept  adalah salah satu konsep pemasaran yang dianut perusahaan untuk fokus dalam memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar terhadap produk tertentu dan lebih fokus pada konsumen. contoh ketika tuntutan isu lingkungan terhadap pemanasan global dan kebutuhan produk otomotif yang ramah lingkungan dan lebif efisien terhadap konsumsi bahan bakar serta lebih ekonomis, beberapa produsen otomotif meresponnya dengan menghadirkan produk ramah lingkungan yang sering kita dengan LCGC (Low Cost Green Car) seperti Toyota Astra Indonesia dengan produk LCGC Toyota Agya yang memperoleh respon positif dari konsumen indonesia.
  2. Selling Concept  adalah salah satu konsep pemasaran dimana perusahaan fokus dalan mencapai target penjulan untuk mendapat keuntungan yang besar pada lini produk yang dimiliki, dalam hal ini konsep penjualan lebih fokus pada sisi perusahaan. contohnya 
  3. Holistic Concept  adalah konsep pemasaran dimana dalam pelaksanaannya sering menyangkut dan melibatkan hal-hal atau isu-isu sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bukan memanfaatkan keadaan masyarakat, namunlebih kepada tumbuh dan berkembang bersama masyarakat itu sejatinya. jika kita lihat banya CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan bebrapa perusahaan di Indonesia seperti PB Djarum, Mudik Bareng tolak Angin, dll yang masih ada tujuan promosi produk perusahaan. kesimpulannya, CSR yang dilakukan tidak sepenuhnya fokus pada kegiatan "sosial" tapi juga "bisnis"`

Product and Marketing Concept Analysis of VolksWagen Group
1.      Product concept of VW Group
VW Group memiliki anak perusahaan yaitu :
-          Lamborghini               - MAN            - VolksWagen             - Bently
-          Porsche                       - Audi              - Skoda                        - Ducati
-          Bugatti                       - SCANIA      - Seat
Semua merek anak perusahaan VW Group tersebut memiliki kualitas, karakteristik dan kharisma masing – masing demi memikat konsumen di pasar dunia. Hal ini terlihat dari beberapa keistimewaan yang dimiliki yaitu :
a.     Bugatti
Bersama Bently, VolksWagen, Porsche dan Lamboghini khusus produsen asal Prancis Bugatti, masih memegang rekor tertinggi dengan varian Veyron Super Sport, yang memegang angka 431 km/jam (267 mph). Kecepatan ini menjadikan Veyron Super Sport menjadi supercar tercepat yang legal dikendarai di jalan umum. Tak hanya itu, Bugatti juga memperhatikan segi kenyamanan dan keamanan dengan menawarkan fitur eksklusif dengan Double Seat semakin menambah aksen mewah dan berkelas. Tak heran Bugatti menjadi primadona kalangan elit dunia, meskipun dibandrol harga selangit hingga mencapai puluhan miliar demi eksklusivitas kendaraan.
b.    Ducati
Merupakan brand kenamaan Italia dalam segmen motor sport asal eropa. Ducati menjadi brand motor yang sangat banyak peminatnya seperti kalangan elit, selebriti dunia dan para pembalap karena tampilan dan feature yang menarik. Tak heran jika Ducati mampu turun di arena MotoGP hingga saat ini karena berbagai kelebihan yang dimiliki seperti kecepatan, fitur, dan kualitas yang no. 1.
c.      MAN
MAN bersama SCANIA menjadi pionir dari segment Truck asal eropa dengan berporos pada kekuatan dan hemat bahan bakar. Penyesuaian dengan pasar, terutama sektor komoditas dan medan yang berat seperti tambang, perkebunan dll.
2.      Marketing Concept of VW Group
VW group melalui anak perusahaannya terus meningkatkan pemasaran dengan memeperbaiki strategi pemasaran yang efektif dan efisien dibanding pesaingnya. Berbagai inovasi dan update produk menjadi senjata untuk memepertahankan konsumen agar tetap setia dengan produk VW Group. Beberapa konsep pemasaran yang dijalankan oleh VW Group yaitu :
Segmetasi pasar internasional
VW Group selalu meningkatkan pemasaran melalui strategi diferensiasi konsumen kedalam beberapa segmen pasar secara global. Dengan mempertimbangkan berbagai keadaan seperti keadaan ekonomi suatu negara baik Maju, Berkembang dan Miskin. Seperti penerapan Pasar Spesialis yang mengutamakan tingkat pendapaan yang tinggi penduduk suatu negara seperti China. Dengan populasi mencapai lebih dari 1 Miliar penduduk, potensi pasar dianfaatkan VW Group dengan memasarkan varian produk yang terjangkau dan ramah lingkungan. Multi-segment Strategy menjadi salah satu pilihan VW Group karena semakin menigkatnya jumlah orang kaya China menuntut VW Group meningkatkan promosi dan saluran distrinusi bagi kaum elit China dengan produk seperti Lamborghini, porsche, Bugatti dll. Produk Spesialis salah atu jurus VW Group dalam pemasaran melalui anak perusahaan yang memiliki ciri dan keistimewaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat konsumen dunia seperti Spesialis Sport Car/ Super Car di dorong oleh Bugatti, Porsche, Lamborghini dan Bently. Spesialis Truck didorongoleh MAN dan SCANIA, spesialis Motor Sport oleh Ducati dll.