Kunci Sukses Online Marketing di Marketplace: Peran Kepercayaan dan Persepsi Positif dari Konsumen
Source: BisnisUKM
Revolusi Industri 4.0 membawa perubahan ekonomi besar yang
ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal
untuk menghasilkan digitalisasi di setiap aspek kehidupan. Jual beli online
merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi informasi. Proses jual
beli tradisional membutuhkan pertemuan antara penjual dan pembeli. Namun, sistem
belanja online hadir dan dinilai lebih efisien karena menghemat waktu
dan efektif ketika pelanggan berbelanja.
Dengan menjelajahi hanya satu e-commerce, konsumen
dapat berpindah antar toko untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan tanpa
menghabiskan waktu bepergian dari satu toko ke toko lainnya. Pembelian online
juga tidak dibatasi waktu dan tempat. Transaksi dengan e-commerce
dapat dilakukan 24 jam sehari dalam minggu yang berbeda dibandingkan saat
berbelanja di toko offline yang dibatasi oleh jam toko.
Selain itu, e-commerce juga menawarkan keunggulan
lain seperti kemudahan mencari variasi produk dan perbandingan
harga. Konsumen dapat memilih berbagai jenis produk dengan berbagai merek
yang disediakan oleh e-commerce. E-commerce menjadi tempat
berbelanja yang tepat karena konsumen dapat menemukan produk yang sama dengan
harga yang lebih murah dengan membandingkan berbagai website secara
bersamaan. Banyaknya program promosi yang ditawarkan oleh e-commerce
sesuai dengan konsumen yang sensitif terhadap harga.
Keraguan konsumen melakukan pembelian secara online
karena kurangnya kepercayaan pada sistem online. Itu karena
pembelian online tidak dapat bertemu pembeli dan melihat barang yang
dibeli. Ketidaksukaan konsumen dalam berbelanja online karena konsumen
tidak dapat menyentuh dan merasakan atau mencoba produk yang akan
dibeli. Ketidakpastian dan risiko yang terlibat dalam transaksi online
menempatkan kepercayaan sebagai faktor penting dalam bisnis online. Masalah
privasi dan kepercayaan dapat menghalangi konsumen untuk melakukan pembelian online. Beberapa
kekhawatiran konsumen seperti kebocoran informasi pribadi, penipuan uang, kualitas
produk tidak sesuai, dan pengiriman yang gagal.
Kepercayaan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan
dalam sistem online. Kurangnya kepercayaan akan mempengaruhi sikap
belanja online konsumen. Kepercayaan membantu konsumen dalam membangun
ekspektasi yang baik. Kurangnya kepercayaan akan mempengaruhi sikap
konsumen dalam berbelanja online.
Manfaat yang dirasakan merupakan faktor yang
dipertimbangkan konsumen saat melakukan pembelian online. Ketika
konsumen mempersepsikan manfaat yang diperoleh setelah melakukan pembelian
secara online, maka mereka akan memiliki sikap yang positif terhadap
sistem online. Proses pengambilan keputusan atas perilaku konsumen online
biasanya diawali dengan kesadaran akan situasi yang akan berdampak positif pada
mood dan diakhiri dengan keputusan untuk membeli dan membeli kembali. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis sikap konsumen terhadap belanja online. Perilaku
seseorang dipengaruhi oleh pengalaman ketika berbelanja. Kepercayaan
dianggap sebagai sikap konsumen ketika belanja online. Mengukur
sikap dalam berbelanja online sangat penting karena sikap berdampak
positif terhadap niat berbelanja online. Kepercayaan dan manfaat berperan
penting dalam meningkatkan sikap positif konsumen terhadap belanja online.
Penelitian ini menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi
sikap terhadap belanja online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persepsi manfaat dan kepercayaan merupakan faktor pendorong sikap konsumen
dalam melakukan pembelian secara online. Manfaat yang dirasakan
dalam penelitian ini juga berfungsi sebagai mediator dalam pengaruh kepercayaan
terhadap sikap. Kepercayaan merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam
sikap terhadap belanja online.
Sikap konsumen terhadap sistem belanja online
dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat kepercayaan konsumen. Hal
tersebut menunjukkan bahwa dalam sistem online dimana penjual dan
pembeli tidak bertemu secara langsung, kepercayaan memiliki peran yang
signifikan dalam mengurangi risiko ketidakpastian. Toko online
harus menjaga dan meningkatkan kepercayaan konsumen agar muncul sikap positif
pada konsumen. Sikap positif akan mendorong pembelian secara online.
Kepercayaan konsumen terhadap sistem online dapat
dibangun dengan pelayanan prima yang diberikan oleh toko online. Toko
online harus menyediakan apa yang diinginkan konsumen mengikuti apa yang
telah dijanjikan. Review dan product view pada halaman website
harus benar-benar nyata. Perbedaan antara apa yang diperoleh konsumen
dengan apa yang dijanjikan oleh toko online akan berakibat
fatal. Hal tersebut dapat menyebabkan konsumen memiliki sikap negatif
terhadap sistem online.
Tampilan website yang mudah diakses dan dioperasikan
harus diperhatikan oleh toko online untuk membangun kepercayaan
konsumen. Dengan kepercayaan yang tercipta, diharapkan konsumen dapat merasakan
kemudahan melakukan pembelian dengan menggunakan sistem online. E-commerce
juga perlu menjelaskan secara detail bagaimana melakukan transaksi dengan aman
dalam sistem online. Karena kepercayaan konsumen yang baru mengadopsi
belanja online akan sangat bergantung pada kelengkapan informasi dan
kemudahan prosedur dalam menyediakan transaksi online. Hal tersebut akan
mengurangi resiko ketidakpastian dan kegagalan dalam berbelanja online.
Jenis sistem pembayaran yang ditawarkan dan keamanan transaksi keuangan juga
harus diperhatikan. Misalkan konsumen mendapatkan sistem pembayaran yang
menurutnya aman dan terpercaya. Sikap positif akan muncul pada konsumen untuk
tertarik menggunakan sistem online untuk membeli produk atau jasa yang
diinginkan.
Referensi
1)
Wren,
D. A., & Bedeian, A. G. (2020). The evolution of management thought.
John Wiley & Sons.
2)
Miyatake,
K., Nemoto, T., Nakahari, S., & Hayashi, K. (2016). Reduction in consumers’
purchasing cost by online shopping. Tenerife.
3)
Vasić,
N., Kilibarda, M., & Kaurin, T. (2019). The influence of online shopping
determinants on customer satisfaction in the Serbian market. Journal of
theoretical and applied electronic commerce research, 14(2),
70-89.
4)
Mutaz,
M. Al-Debei, Mamoun N. Akroush, Mohamed Ibrahiem Ashouri, (2015)" Consumer
attitudes towards online shopping: The effects of trust, perceived benefits,
and perceived web quality. Internet Research, 25(5),
707-733.
5)
Styles,
A. K., & Tennyson, M. (2007). The accessibility of financial reporting of
US municipalities on the Internet. Journal of Public Budgeting,
Accounting & Financial Management.
6)
Hoyer,
W. D., & Ridgway, N. M. (1984). Variety seeking as an explanation for
exploratory purchase behavior: A theoretical model. ACR North American
Advances.
7)
Trijp,
H. C. V., Hoyer, W. D., & Inman, J. J. (1996). Why switch? product
category–level explanations for true variety-seeking behavior. Journal
of marketing research, 33(3), 281-292.